KOLAKA – Dalam upaya memperkuat sinergi antara sekolah dan orang tua dalam mendidik generasi Qur'ani, SD Islam Terpadu (SDIT) Wihdatul Ummah Kolaka menyelenggarakan kegiatan Pertemuan Orang Tua Siswa pada hari Sabtu, 13 September 2025. Acara yang bertempat di Masjid Riyadhush Shalihin Kolaka ini dirangkaikan dengan kajian parenting yang bertujuan membekali orang tua dengan ilmu dan motivasi dalam mendidik anak.
Kegiatan dibuka dengan sambutan dari Ketua Yayasan, Baso Gama, ST. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya proses belajar yang berjalan seimbang antara anak dan orang tua. "Orang tua dan siswa harus sama-sama belajar. Jangan sampai dalam perkembangan zaman, anak menjadi lebih pintar dari orang tuanya, terutama dalam hal adab dan ilmu agama," tegasnya.
Baso Gama menambahkan bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama, di mana sekolah dan rumah harus berjalan beriringan untuk mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan.
Kajian Parenting: Ayah Ibuku, Teladanku.
Acara inti diisi dengan kajian parenting oleh Ust. Pahruddin, S.Pd.I., M.Pd. yang mengusung tema keteladanan orang tua. Ust. Pahruddin mengingatkan para hadirin bahwa anak-anak merupakan amanah dari Allah SWT dan investasi terbaik untuk akhirat.
“Anak-anak yang sholeh adalah investasi akhirat kita. Kesholehan mereka akan terus mengalirkan pahala bagi orang tuanya,” ujar Ust. Pahruddin.
Ia menguraikan beberapa poin penting mengenai peran orang tua sebagai teladan utama:
• Rasulullah Sebagai Teladan Utama: Orang tua harus meneladani cara Rasulullah SAW mendidik keluarga dan para sahabatnya.
• Anak Cerminan Orang Tua: "Anak lebih banyak melihat apa yang kita lakukan daripada mendengarkan apa yang kita sampaikan," jelasnya. Ia menekankan bahwa orang tua terkadang hanya fokus mendorong anak untuk menjadi baik, namun lupa untuk memperbaiki diri sendiri.
• Kisah Nabi Yusuf: Beliau mengambil ibrah dari kisah Nabi Yusuf AS yang teringat nasihat orang tuanya ketika dihadapkan pada godaan, menunjukkan betapa kuatnya pengaruh nasihat dan didikan orang tua.
• Ibu Sebagai Madrasah Pertama: Ust. Pahruddin menegaskan kembali peran sentral seorang ibu sebagai sekolah pertama bagi anak-anaknya, sementara ayah wajib memberikan keteladanan sebagai pemimpin keluarga.
• Tiga Aspek Keteladanan: Ia membagi keteladanan menjadi tiga aspek krusial:
- Keteladanan Akidah: Mencontohkan nasihat Luqman kepada anaknya untuk tidak menyekutukan Allah.
- Keteladanan Ibadah: Ibadah yang rutin dilakukan orang tua akan direkam dan dicontoh oleh anak.
- Keteladanan Akhlak: Menunjukkan perilaku sabar, lemah lembut, dan pemaaf. "Allah memaafkan kesalahan anak-anak, namun orang tua akan dihisab atas pendidikan mereka," tambahnya.
Menurutnya, mengharapkan pendidikan anak berhasil dengan hanya mengandalkan sekolah adalah hal yang mustahil. "Perlu ada koneksi dan kolaborasi yang baik antara guru dan orang tua, karena guru adalah perwakilan orang tua di sekolah," tutupnya.
Visi Misi dan Program Sekolah
Pada sesi berikutnya, Ust. Akbar, S.TP., S.Pd., selaku Kepala sekolah, memaparkan visi dan misi SDIT Wihdatul Ummah. "Visi kami adalah menjadikan lembaga ini sebagai lembaga pendidikan yang religius dan unggul," paparnya.
Pertemuan ini diharapkan dapat membangun pemahaman yang sama antara pihak sekolah dan orang tua, sehingga terjalin kolaborasi yang solid dalam mendidik siswa-siswi SDIT Wihdatul Ummah menjadi generasi yang tidak hanya unggul secara akademis, tetapi juga memiliki akidah yang lurus dan akhlak yang mulia.